PARANG SERIBU LUKA
lelaki yang sedang bahagia disana
tetaplah jaga selalu senyum tulus bahagiamu
aku disini masih permukaan danau yang menunggu
tiap pagi siang malam hingga pagi lagi
aku masihlah akan selalu sama
di pagi hari aku bersemangat baranjak
siang hari aku mulai lelah
malam, aku tak pernah bisa menidurkan mata
begitulah selalu aku menunggumu
entah mengapa aku ingin sekali
bersamamu hingga pagi
mengusir gelap yang menakuti
menemani ketakutan akan perasaan
perasaan yang membuat kita
dua orang yang tak pernah saling kenal lagi
jika saja kau tahu....
usahaku untuk tumbuh
setelah dibunuh perasaan berkali kali
di hari lalu....
jika aku masih...
diberi usia untuk bernafas lebih lama lagi
bersedialah engkau menjadi udara
yang membuatku hidup lebih lama
bukan kembali menjadi parang
yang membuatku merasakan seribu luka mendalam
cinta remaja
blog untuk berbagi semua cerita dan pengalaman, serta hal mengenai administrasi perkantoran (yaa agak melenceng dari judulnya)
Jumat, 29 Januari 2016
Kamis, 19 November 2015
kau adalah orang yang ku cintai dengan banyak hal (rasa lelaki) Boy Candra
Selamat malam kamu yang jauh di sana.
Harus kau tahu, hatiku masih saja jatuh padamu. Terima kasih telah bersedia
bertahan sejauh ini –akan lebih jauh lagi jalan yang akan kita lalui. Tetaplah
saling menguatkan. Selalu bersedia saling mengingatkan. Apa pun yang kita lalui
hari ini adalah hal yang kita sebut berjuang nanti. Kita akan melaluinya
bersama-sama. Tetap akan saling mendekap meski tak semudah yang kita kira.
Percayalah, aku masih saja ingin dan butuh kamu. Akan selalu memilih utuh
bersamamu. Jaga semangatmu di sana. Kujaga hatiku di sini. Jarak ini tak akan
melemahkan kita. Semua yang kita hadapi hari ini adalah bagian dari apa yang
kita kenang nanti.
Aku tahu, kadang kamu merasa sedih saat
rindu terasa begitu pedih. Saat kita ingin saling berbagi melepas lelah, tapi
harus belajar menerima kita tak bisa bertemu dengan mudah. Kita hanya
bisa membagi keluh dan kesah melalui telepon. Kita harus menunda rindu
berkali-kali. Tak jarang rasanya begitu sesak sekali. Namun, itulah risiko yang
harus kita hadapi. Menjalani cinta seperti ini tak mudah memang. Hanya dua
orang yang saling percaya cinta yang bisa melakukannya. Jika kamu meyakini apa
yang aku yakini, sabarkanlah hatimu. Percayalah, jarak yang memisahkan ini
hanya sementara. Sedangkan perasaanku padamu tak berbatas waktu. Selalu lebih
panjang dari rindu.
Aku adalah orang yang akan membuatmu
mengerti. Memperjuangkan bukan perkara berjuang untuk orang yang kamu cintai
saja. Namun kau akan mengerti rasanya diperjuangkan juga. Kita akan melalui
semua ini bersama-sama. Itulah alasan mengapa kamu tak perlu meragukan
aku. Tetaplah teguhkan hatimu untuk mengutuhkan kita. Hingga tiba saatnya tak
ada satu orang pun bisa mencoba melemahkan kita. Akan kita buktikan kepada
orang-orang yang selalu meragukan apa yang kita perjuangan. Bahwa semua yang
kita jalani bukanlah hal yang main-mainkan hati. Bukan hal yang dicoba-coba.
Kita tahu apa tujuan dari semua ini.
Kita paham tak mudah untuk sampai pada apa yang kita ingini. Namun selalu ada
jalan untuk dua orang yang mau sama-sama memperjuangkan. Selalu ada kemungkinan
baik, untuk perasaan yang selalu kita jaga dengan baik. Aku tak ingin kau sedih
terlalu lama sebab jarak yang memisahkan kita. Tetaplah bahagia meski kita
harus lebih banyak menabung rindu yang terasa. Malam ini ragaku tak bisa berada
di sampingmu. Namun, setiap malam, sepanjang hari hatimu selalu kujaga sepenuh
tubuhku. Tak pernah kubiarkan pandanganku berpaling darimu. Selalu kujaga satu
hal; kau satu orang yang akan selalu kucintai dengan banyak hal.
Boy Candra | 13/06/2015
Sejauh ini kamu saja yang ingin
kudekatkan pada hidupku. Tak terpikir untuk menjauh darimu. Kamu akan kubawa
menghadapi hari-hari melaju bersama rencana-rencana dan penuhnya impianku. Kamu
akan kukenalkan kepada bagian-bagian dari diriku yang tak pernah kukenalkan
kepada orang lain. Bahkan perihal yang tak pernah kuberitahu kepada orangtuaku
sendiri. Kepadamu akan kuceritakan segalanya. Hanya kamu yang kupercayai untuk
kujadikan tempat berbagi. Sebab itu, teguhkanlah hatimu kepadaku. Denganku saja
kamu akan meneruskan sisa hidupmu. Aku menginginkanmu memilikiku sepenuh
hatimu.
Yakinkan dirimu bahwa tak ada satu
orangpun yang bisa mengantimu di hatiku. Percayakan kepada dirimu, kamulah yang
terbaik untukku. Aku tidak ingin jatuh cinta lagi kepada perasaan selain
kepadamu. Cukup sudah perjalanan panjang yang melelahkan selama ini. Aku ingin
berhenti di kamu. Aku ingin kamu hanya mencariku dalam hal apa pun. Setiap
rindu dan kesepian datang akulah orang yang akan menenangkanmu. Juga jika semua
hal terjadi kepadaku. Kamulah penenang segala kecemasanku. Kamu yang akan
menguatkan saat lemah menyerang tubuhku. Aku yang akan meyakinkan saat letih
mengurai ketabahanmu.
Jatuh cintalah kepadaku setiap waktu.
Berikan aku percayamu untuk menjaga hatimu. Kuyakinkan kamu akulah seseorang
yang selama ini mencarimu. Seseorang yang kamu tunggu menemukanmu. Jangan pergi
kemana-mana lagi. Jangan melarikan diri dari kehidupan yang kita pilih. Sebab
aku ingin tetap waras mencintaimu. Aku ingin tetap menjadikanmu satu-satunya
yang kupuja penuh cinta. Abaikanlah segala goda yang membayangimu dengan banyak
hal. Kita adalah usaha untuk tetap bertahan sepanjang usia. Berdoalah kepada
yang mahakuasa, atas kuasanya kita adalah selamanya.
Dengan percayaku paling dalam. Aku telah
memilihmu. Dan ingin jatuh cinta kepadamu setiap waktu yang kupunya. Ingin
menjadikanmu seseorang yang menyatu denganku dalam segala doa dan
rencana-recana. Aku ingin menjadikanmu teman paling bahagia. Kekasih hidup yang
berteguh pada setia. Kita adalah janji-janji yang akan selalu kita tepati.
Mendekatlah lebih dekat lagi, dekap tubuhku hingga aku lupa cara untuk pergi.
Peluk aku dalam keheningnan malam. Genggam tanganku dalam gempita ruang.
Biarlah waktu mengabadikan kita dalam asin dan asingnya hidup. Dalam manis dan
pahitnya segala jalan yang kita hadap. Dalam doa dan puja kepada mahakuasa, kau
dan aku sebutlah dengan kita sepenuh usia.
Boy Candra | 29/05/2015
Kepada kamu yang membuat aku jatuh hati
dan memilih berhenti mencari. Mungkin saja esok kita merasa lelah dan jenuh
dengan semua yang kita jalani. Bisa jadi kamu bertemu dengan orang baru yang
mungkin terlihat menarik daripada aku. Atau aku yang tiba-tiba bertemu dengan
seseorang yang berbeda dari dirimu, dan suka padanya. Kita mungkin saja ada di
fase seperti itu. Berada pada titik ingin merasakan hal baru. Ingin menjalani
sesuatu yang bisa saja terlihat lebih merayu.
Namun, pahamilah, saat memilih saling
jatuh hati kita sudah meniatkan dan bersepakat untuk berhenti mencari.
Ingat-ingat lagi, bagaimana panjangnya perjalanan yang telah kita lalui. Berapa
banyak hal pernah kita lewati. Lalu, jika saat ini ada hal baru, yang bisa jadi
hanya penguji rasa di dada. Akankah kamu menyerah begitu saja? Bukankah kita
selalu percaya; cinta jauh lebih kuat dari apa saja.
Marilah mendekat untuk mendekapku lagi. Pelan-pelan
kuatkan lagi janji-janji yang mungkin kendur sebab ambisi. Kita rekatkan lagi
perasaan-perasaan yang mulai dingin dan pucat pasi. Sebab, kita sudah memilih
saling jatuh cinta. Maka, selayaknya bertahan dan kembali saling menjaga.
Hatimu sudah menjadi bagian dari apa saja yang aku gelisahkan. Begitu pun
dengan hidupku, sudah menjadi pengisi hari-harimu. Hal-hal yang tak pernah
ingin lepas dari apa saja yang kau hadapi. Senang dan sedihmu.
Semoga kamu mengarti, bahwa dengan tetap
mencintai dan bertahan padamu aku merelakan banyak hal terlewati. Namun aku
tidak pernah menyesali, sebab bersamamu hal sederhana pun bisa terasa lebih
berarti. Jangan berniat pergi lagi. Hatimu sudah terlanjur menjadi hal yang
dengan penuh kucintai. Kita adalah dua orang yang sama-sama berjuang melawan
rayuan. Bukan kamu saja yang sedang memperjuangkan. Aku pun juga selalu
mengabaikan perasaan lain yang datang kepadaku. Perasaan yang mungkin saja
membuatku melepaskanmu jika mengikutinya. Namun, aku tidak pernah memilih membiarkannya
hidup berlama-lama dalam kepalaku. Sebab, aku sudah memilihmu dan selalu ingin
berhenti mencari cinta yang baru.
BoyCandra | 21/05/2015
Aku tahu kamu juga merasakan hal yang
sama dengan apa yang aku rasa. Kita tidak selalu sepakat untuk semua hal
memang. Ada hal-hal yang kadang membuat kita tidak sepandangan. Namun,
pahamilah, bukan di sana inti dari kebersamaan kita. Kamu memang tidak harus
meng-iya-kan hal yang sebenarnya dalam hati tidak kau setujui. Kau boleh
saja menolak apa yang aku katakan. Aku pun boleh saja tidak setuju pada idemu.
Hal yang wajar saja untuk dua orang yang berbeda. Dengan tubuh dan kepala yang
berbeda. Tentu akan memiliki pandangan yang berbeda pula. Hanya saja, cara
penyampaiannya yang perlu kau dan aku perhatikan. Sebab, salah cara penyampaian
bisa jadi salah penerimaan. Efeknya, salah paham.
Kau pernah melihat orang-orang di luar
sana. Mereka yang bertengkar di pinggir jalan. Bertengkar di tempat keramaian.
Tidak peduli apa pun yang dinilai orang. Mereka saling menyalahkan satu sama
lain. Tak jarang dengan nada suara yang melengking. Terdengar kemana-mana.
Meski bagi sebagian orang, pertengkaran sepasang kekasih di pinggir jalan
adalah tontonan yang menarik. Tetap saja itu bukan hal yang baik. Terutama
untuk sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Kalau memang langsung putus, ya,
mungkin tidak terlalu masalah. Satu masalah selesai. Bagaimana kalau ternyata,
kembali menyadari mereka tidak seharusnya bertengkar. Lalu saling memaafkan.
Baikan lagi.
Kemudian datang lagi ke tempat-tempat di
mana mereka saling menyakiti. Dilihat banyak orang-orang. Bertemu dengan
orang-orang yang sama. Bukankah itu hanya cara untuk mempermalukan diri
sendiri? Itulah mengapa, saat tidak sependapat pun kita harus menyampaikannya
dengan baik. Aku paham, kelemahanku kadang tidak bisa mengendalikan nada
suaraku. Namun, kalau kau juga sudah paham kelemahanku. Harusnya kamu
mengingatkan, kalau pun kita berbeda pendapat, kita tetap harus bicara dengan
nada suara yang stabil. Jangan ikutan naik pitam, lantas semua perbedaan yang
bisa jadi hanya hal sepele, terbakar dan membesar. Lalu tanpa kita sadari
menghanguskan kasih sayang yang kita jaga selama ini.
Kau harusnya percaya satu hal penting
dalam hidupku. Meski kita kadang berbeda pendapat. Meski tidak semua hal bisa
kita jalani dengan baik. Kau adalah seseorang yang ingin tetap kucintai. Hanya
kamu kekasih hati yang kupilih menemani hidupku sampai nanti. Tidak pernah ada
niat untuk menyakiti hatimu dengan sengaja. Kalau pun kita menempuh banyak
krikil di perjalanan kisah kita. Tetaplah menggenggam tanganku. Yakinkan dirimu
bahwa apa pun yang terjadi kita hanya perlu belajar saling memahami. Tetaplah
di sini, di hatiku yang akan selalu menjadi tempatmu kembali. Sebab, bagiku
juga begitu. Hatimu adalah tempat kembali setelah lelah panjang memperjuangkan
hal-hal yang ingin kunikmati bersamamu di masa depan nanti.
Boy Candra | 28/03/2015
Mungkin ini tidak penting bagimu. Bagian
yang mungkin membuatmu bosan. Sebab, perasaanmu tak sama dengan apa yang aku
rasakan. Percakapan-percakapan tak jelas itu, mungkin hal yang tidak terlalu
berarti bagimu. Juga chat dan pesan singkat yang lebih sering kau balas dengan
satu dua kata saja. Dan kadang, kau begitu menyebalkan. Hanya membalas dengan
satu huruf, “Y”. Namun semua itu menjadi penting bagiku. Aku hanya ingin tahu,
bahwa kau masih ada.
Mengetahui kabarmu dan memastikan kau
baik-baik saja. Adalah salah satu cara yang membuatku tetap bahagia. Ini bukan
perkara tetap bersamamu. Bukan juga perihal memilikimu. Lebih dari itu, ini
tentang perasaan yang masih sama, perasaan yang hanya kepadamu saja. Hal yang
tidak bisa kurasakan kepada yang lain. Tentang hati yang hanya ingin menaruh
segala tentangmu di sana. Tentang ingatan yang tak pernah bersedia melepaskanmu
terlalu lama.
Kau bisa mengelak, juga bisa menolak
sesukamu. Tidak ada yang salah dengan apa yang kau lakukan. Kau bisa memilih
dan melakukan apa pun yang kau mau. Tidak ada yang bisa memaksakan memang. Aku
juga tidak ingin memaksakan apa-apa. Bahkan jika kau menjauh sekali pun, aku
tidak bisa menahanmu. Aku juga tidak akan memohon agar kau tetap tinggal di
sini. Namun, perasaan yang tumbuh dan terus bertambah bukan hal yang bisa
kuperbuat semauku. Perasaan itu tetap saja ada, meski berkali-kali aku pun
mencoba mengusirnya.
Barangkali, itulah salah satu sebab
kenapa ada orang yang bertahan bertahun-tahun. Kenapa ada orang yang betah
meski tak lagi dibutuhkan. Kenapa ada orang bersikeras meski hatinya
berkali-kali dihancurkan. Kenapa ada orang tetap ingin menetap meski tak lagi
ditatap. Sebab, terkadang cinta lebih kuat dari apa pun. Ia bertahan dan tak
pernah mau pergi, meski tak juga memiliki. Ia tetap ingin menjadi ada bahkan
pada seseorang yang menganggapnya tiada.
Boy Candra | 18/01/2015
Perihal mencintai
Ada yang lebih pedih
dari cinta yang tak terbalas? Ada. Cinta yang diam-diam tanpa pernah berani
beranjak dari dadamu. Rasa yang perlahan menusuk hatimu semakin dalam –semakin
legam Bahkan beberapa senyuman hanya hadir sebagai penyamar duka di dada Saat
ia menatap matamu, saat ia bercerita tentang seseorang yang dicintainya
Seseorang yang selalu membuatnya penasaran, seseorang yang tak pernah lelah
membuatnya tersenyum. Dan itu bukan kamu! Kau tetap menjadi pendengar setianya.
Kau tetap menjadi seseorang yang tak pernah berkata, kalau kau cinta. Perlahan
tanpa kau sadari lukamu akan semakin dalam. Mencintai tak baik dilakukan
sendirian begini. Katakanlah! Terimalah apasaja resikonya. Bukankah patah hati
jauh lebih baik dibanding sakit hati sendiri? Tahu kah kau? Mencintai adalah
perihal menerima luka dan pengabaian. Mencintai adalah perihal menyatakan dan
melupakan Mencintai adalah perihal keberanian Mencintai perihal bahagia dan
sedih berdua. Bukan sekedar membuatnya bahagia. –dan melupakan bahagiamu.
Senja di akhir juli
Ini entah senja keberapa sejak aku mulai menetapkan untuk jatuh
di hatimu. Tak terasa sudah di akhir juli saja. Sudah di senja, juli, saja.
perlahan aku berdiri dari remuk hati yang tak terperi. ada luka lama yang
enggan beringsut sembuh ada rasa lelah yang lelah pergi ada rindu yang kini
berganti sepi. Langit perlahan berubah sirah. Melukis rasa yang gundah. Dulu.
setahun yang lalu. Kau pernah memeluk sepiku di dadamu. di bibir senja seperti
ini. di ujung juli tahun lalu. Kau ingat? Aku bahkan tak pernah lupa caramu
mengecup manis bibir senja di antara sirah rona mentari. Lembut. Senja di akhir
juli. seperti saat ini, saat kenangan berterbangan di labirin kepalaku. saat
sayap-sayap rindu mengepak kalimat kangen. dan hanya aku yang bisa
merasakannya. hanya aku. aku tau ini tak lagi penting bagiku. tak seperti
setahun lalu. saat senja di akhir juli adalah pelukan mesra. sayang, ingat kah
kau? kita pernah enggan pulang di senja seperti ini. Seindah itu. dulu. Aku
menatap langit senja ini. Ia menahanku untuk tetap di sini. - ingatan tentangmu
tak pernah lekang. di senja akhir juli. setahun yang lalu kau pergi. membawa
ragamu entah kemana. tapi hatimu tetap tinggal di sini. di hatiku. seperti
setahun yang lalu. masih sama.
masih sama.
ini sedikit dari banyak
hal yang membuat saya bahagia padamu. Saya bahagia pada senyummu yang
sederhana, pada hadirmu yang apa adanya, pada perhatianmu yang istimewa. Saya
bahagia, atas kamu. Saya bahagia mendengar tertawamu yang gurih, saya bahagia
mendengarkan ceritamu yang berulang-ulang, saya bahagia mendengarkanmu, apapun
itu Saya bahagia menemanimu sepanjang hari, meski hanya melakukan hal-hal
konyol yang tidak bisa dinikmati orang lain. Saya bahagia menghabiskan waktu bersamamu,
meski kadang kita hanya lebih banyak diam dari pada saling berkata-kata. Saya
bahagia walau hanya dengan mengingatmu saja. Saya bahagia walau kamu tak pernah
tau kamu yang menjadi alasan saya bahagia. Saya bahagia mendengarmu bercerita
tentang dirimu, tentang apa saja yang kau suka, yang tak kau suka, tentang
masadepan, juga masalalumu. Saya bahagia bisa mendengar suaramu di telepon
walau hanya beberapa detik. Saya bahagia setelah seharian mencaritahu kabarmu,
dan tau kalau kau baik-baik saja. Saya bahagia melakukan apa saja yang bisa
membuatmu tersenyum di hadapan saya. Saya bahagia menuliskan tulisan-tulisan
ini untuk kamu. Saya bahagia saat terjebak hujan bersamamu. Saya bahagia saat
menikmati senja bersamamu di atas gedung kampus yang setengah jadi itu. Saya
bahagia bisa menjadi salah satu orang yang membuatmu tersenyum saat ulang
tahunmu. Saya bahagia saat pikiran terus tertuju padamu, saat saya terbangun
dan sebelum tidur. Selalu. Saya bahagia bisa mendengarkan impian-impianmu,
meski tak ada satu impian pun yang menyebut ‘aku’ di dalamnya. Saya bahagia
saat kau menemani saya menghabiskan satu hari di kota kelahiranmu. Saya tau kau
saat itu sedang sibuk dan memilih menemaniku. Saya bahagia saat masih berani
menanyakan kabarmu melalui sms, meski kau tak lagi membalasnya. Saya bahagia
saat pernah menjadi orang yang menyatakan perasaan padamu, meski kau tak
menerimaku sebagai kekasihmu. Saya bahagia kau masih bersedia menemuiku, walau
mungkin hanya karena kamu tak ingin membuat aku lebih sakit karena penolakanmu.
Tak apa, itu sudah membuat saya bahagia. Hingga saat ini saya masih bahagia,
karena perasaan padamu tak pernah selesai. Masih sama. Saya masih mencintaimu.
Dan saya masih bahagia. Menunggumu pun untuk waktu yang tidak pernah pasti,
masih bisa membuat saya bahagia. Lalu masih adakah alasan untuk berhenti
mencintaimu?
Mencintaimu
saja
Aku
hanya ingin menumpangkan rindu di dadamu. Bukan untuk memaksamu memilikinya.
Aku hanya ingin menumpang harap di pelukmu. Bukan untuk memaksamu
mewujudkannya. Aku hanya ingin mencintaimu, tanpa pernah memaksamu untuk
kembali membalas cinta.
Aku
hanya ingin melakukan hal-hal yang tak membuat hatiku menyesal nanti bila aku
tak melakukannya.
Kelak.
Jika doa-doaku tak pernah dikabulkan Tuhan untuk bersamamu. Aku tak akan pernah
menyesal telah memanjatkanya dalam pagi-pagiku yang dingin. Dalam malam-malamku
yang ingin. Dalam rindu-rindu yang lali, tanpa pernah merasakan peluk yang
pasti.
Karena
bagiku. Mencintaimu saja adalah hal istimewa. Mencintaimu saja adalah hal yang
tak akan pernah mampu dibeli dengan apapun. Oleh apapun. Karena hanya aku yang
bisa mencintaimu seperti ini. Seperti puisi ini.
Dengan
mencintaimu saja aku sudah bahagia. Apajika bisa memiliki dan berbagi hati
denganmu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kantin MM, 24 agustus 2013
Aku
jatuh [cinta] dengan pelan-pelan.
Hatiku
jatuh di sebentuk manusia yang bernama kamu. Yang mengingatkan betapa manisnya
berdua di kala hujan. Yang mengingatkan betapa rindunya saat berjauhan. Yang
mengingatkan betapa pilunya perpisahan.
Pelan-pelan
mengepal hati.
Cinta
adalah soal bagaimana kita saling memperjuangkan. Bagaimana kita saling
mengerti bahwa hati adalah perihal pasti. Aku memilih untuk memulih sendiri.
Menjahit
pelan-pelan kepingan.
Yang
tertunda akan selalu merasakan luka. Yang pergi tak selamanya bahagia hati.
Yang tertinggal tak selalu merasa sepi. Tapi cinta tak pernah bisa mengerti
bahwa hati selalu ingin ditemani.
Kelak
memilih adalah hal pasti. Pelan –pelan.
Jatuh
atau utuh. Sembuh atau rapuh. Duka atau lara. atau..,
Dia
atau kita.
Aku tau banyak di luar
sana hati yang mungkin bisa saja menjadi penopang saat aku jatuh. Hati yang
juga mungkin bersedia menemani sepiku. Yang bersedia bermalam larut bersamaku.
Yang bersedia berbagi segala yang ia punya padaku. Tapi aku telah memilihmu.
Aku memilihmu atas
apasaja resiko yang akan ku hadapi nanti. Aku memilihmu karena aku percaya.
Rasa tak pernah salah dalam mengeja. Meski ia tak selalu benar dalam
memperhitungkan luka. Tak apa. Bagiku memilihmu selalu mampu memulihkan. Kau
obat atas segala nyeri di sudut hati, walau kadang, tak jarang kau juga sebab
rindu memagut sepi.
Aku memilihmu atas
segala rasa di dada. Mengabaikan segala kalimat manusia yang melemahkanku. Aku
memilih buta. Aku memilih tuli. Aku memilih tak peduli pada ejaan manusia yang
hanya ingin aku tanpa kamu.
Memilihmu adalah hal
yang ingin ku kenang sebagai keputusan terbaik. Meski nanti yang aku dapat tak
selalu hal-hal yang baik. Tak apa. Memilihmu akan selalu menyenangkan. Meski
juga menggenangkan.
Bila akhirnya apa yang
aku pilih tak juga membuat pulih. Dan aku akan tetap tersenyum meski perih.
Setidak aku bahagia, pernah mencintaimu, dan pernah memilihmu. Meski tak
memulihkanku.
Aku
ingin selalu bertemu denganmu. Lalu aku mencari cara agar bisa menahanmu lebih
lama. memikirkan berbagai macam lelucon agar bisa membuatmu betah berada di
sisiku. Meski tak semua lelucon ku adalah hal yang lucu. Tapi setidaknya, aku
bisa menahanmu di sini. Dan itu membuatku bahagia.
Kau
mungkin tak akan pernah menyadari. Diam-diam aku selalu menatap matamu
dalam-dalam. Diam-diam aku selalu merindukanmu meski legam.
Bagiku
berdua denganmu adalah cara menikmati rindu. Aku menikmati rindu-rindu yang
jatuh saat menatap matamu yang teduh. Aku menikmati rintih-rintih yang runtuh
di dadaku. Meski diam-diam aku menyadari, sudah selama ini kita belum juga
menemukan tepi.
Saat
semua orang berlomba-lomba mengejar dunia mereka. aku ingin menciptakan dunia sendiri;
menikmati rasa jatuh hati padamu. tanpa perlu berlari. tanpa perlu mencari
lagi.
Dikamu;
aku menemukan banyak hal yang belum sempat ku cari. Hal-hal yang sederhana tapi
begitu bisa membuat bahagia. Seperti senyummu, misalnya. Lengkung di bibir tipis
yang manis. Dan kau tau? Setiap menatapmu; aku menyadari betapa bahagianya aku
bisa mengenalmu. Mungkin, Tuhan juga lebih bahagia berhasil menciptakan makhluk
sepertimu.
Untuk
apa dunia jika mimpiku untuk memilikimu tak pernah dapat kau reka. Untuk apa dunia
jika rindu-rindu padamu tak pernah kau eja. Untuk apa dunia jika akhirnya kisah
kita tak pernah nyata. Kusingkat saja; untuk apa ada aku bila kamu tak
memerlukanku?!
Dunia
tak akan berarti bila kau tak juga mengerti. Aku yang merindukanmu seutuh hati.
Aku yang menginginkanmu tanpa tepi. Dikamu ingin kuhabiskan segala sepi.
Menikamti senja berhujan. menikmati pagi berciuman.
Saat
semua orang berlomba-lomba mengejar dunia. Aku hanya ingin diam di hatimu saja.
Tanpa perlu banyak bertanya; apa yang aku cari? Karena bersamamu adalah hidup
dan mati.
Ce.
30 agustus 2013
Carilah
rindu-rindu yang lain. Jika pun katamu akulah yang kau butuhkan. Namun pada
nyatanya saat aku selalu ada, kau selalu merapuhkan. Inginmu yang selalu
tinggi, pintamu yang selalu harus kupenuhi. Kau bahkan lupa bahwa cinta adalah
sepakat, bukan hanya kau saja yang harus ku dengar. Belajarlah untuk mengerti
mencintai itu menggunakan hati bukan sekedar bersikeras emosi.
Mungkin
ada satu hal yang harus kau ingat; cinta adalah kesempatan. Mencintai adalah
merawat ingatan, agar tak luka, agar tak lupa. Pada hati kau akan tetap setia.
Belajar mencari kata seiya. Belajar mengerti bahwa ingin kita tak selalu sama,
dan selalu belajar bagaimana kita mencari keputusan berdua. Namun, semua itu
sudah kau sia-siakan. Kau diberi kesempatan namun kau seperti orang yang tak
butuh aku.
Maaf,
aku hanya ingin mencintai dia. Orang yang paham, bahwa cinta itu berdua.
Boy
Candra | 07/08/2014
korespondensi materi surat niaga bahasa inggris (order letter)
PT Jaya Abadi
Jln. Pahlawan No 38
Surabaya

Ref :
GY/AS 17th November 2015
PT Makmur Jaya Manager
Jl. Diponegoro 39
Surabaya
Dear Sirs,
Shuufle
cards of our new office in Surabaya, we intend to order some goods. Bassed on
your offer letter number 198/0810/2015 date 13th November 2015 ago, we are interested
in the product that you offer. Together with this letter we submit a list of
items to our order.
The
following is a list of items to our order :
Number
|
Types of goods
|
Spesification
|
Unit price (Rp)
|
The Amount of goods
|
The Amount of price (Rp)
|
1
|
Conference table
|
Medium size, from teak wood
|
4.500.000,00
|
3
|
13.500.000,00
|
2
|
Cupboard
|
From kalimantan wood
|
1.200.000,00
|
5
|
6.000.000,00
|
3
|
Computer table
|
From wood sengon, size 1,75 cm
|
800.000,00
|
10
|
8.000.000,00
|
The
items above we hope that our message no more than 25th November
2015. Please notify immadiately if late. Payments will done if the items is
received. from your offer letter, we willget 10%discount if we purchase with total price Rp. 1.000.000,00.
Thanks
very much about attention and cooperation.
Sincerelly yours,
Manager
Amalia
Syarifah
Kamis, 29 Januari 2015
kata kata cinta
Cinta adalah caraku bercerita tentang dirimu, caraku menatap kepergian mu dan caraku tersenyum, saat menatap indah wajahmu.
Saat jarak memisahkan, satu yang harus kamu ketahui. Akan aku jaga cinta ini untukmu.
Akan tiba saatnya kita akan berhenti mencintai seseorang… bukan karena seseorang itu berhenti mencintai kita melainkan… kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
*masih mengopy karya orang lain :3
Saat jarak memisahkan, satu yang harus kamu ketahui. Akan aku jaga cinta ini untukmu.
Akan tiba saatnya kita akan berhenti mencintai seseorang… bukan karena seseorang itu berhenti mencintai kita melainkan… kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
*masih mengopy karya orang lain :3
Langganan:
Postingan (Atom)